Posted by : Adisurya96 2012-09-14

Pemberantasan hama & penyakit


Secara Biologi: Menggunakan makhluk hidup lain yang secara alami menjadi musuh alami suatu hama. Musuh alami tersebut berperan sebagai parasit atau pemangsanya. Pemberantasan hama secara biologi juga disebut pengendalian hayati. Yaitu upaya pengendalian pertumbuhan hama tanaman menggunakan makhluk hidup pemangsa hama tanaman. Contohnya;
• Ulat kupu artona dikendalikan dengan hewan semacam lebah penyengat
• Kutu loncat dikendalikan dengan semut rangrang
• Tikus dikendalikan dengan burung hantu.

Secara Mekanik: 1. Pengambilan menggunakan tangan. Dapat dilakukan pada jenis hama ulat dan belalang, dengan intensitas serangan hama dalam skala kecil.
2. Penangkapan bersama-sama oleh banyak orang (gropyokan-Jawa) pada hama belalang.
3. Pemasangan perangkap antara lain ;
o Penggunaan lampu perangkap (light trap) untuk hama penggerek batang pada fase kupu-kupu. Lampu perangkap ini dipasang pada saat malam hari, peralatan yang diperlukan berupa : kain putih 2 x 1,5 m, lampu bohlam/neon, dan nampan penampung air. Kupu/ngengat yang diperoleh kemudian dimusnahkan.
 Penggunaan perangkap kertas warna (colour trapping) untuk hama lalat putih. Warna kertas yang digunakan bisa berwarna kuning atau lainnya yang cerah. Kertas terlebih dahulu diberi lem perekat atau racun tikus atau ter agar hama terperangkap pada kertas tersebut


Secara Kimiawi: Cara kimia yaitu dengan menggunakan zat kimia pestisida. Namun dalam hal ini penggunaan pestisida yang berlebihan dapat merusak lingkungan. Yaitu dengan menggunakan pestisida (zat kimia pembasmi hama tanaman). Pestisida terdiri dari:
• Insektisida untuk memberantas serangga (insekta)
• Larvasida untuk memberantas larva (ulat)
• Fungisida untuk memberantas jamur
• Algasida untuk memberantas ganggang
• Herbisida untuk memberantas hama gulma

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © adisurya96 -Adisurya- Powered by Blogger - Designed by 96 -